Minggu, 03 Juli 2011

...Love u Pa...

Kali ini pengen banget rasanya nulis tentang Papa alias ayah tercintaku. Ayah adalah ikon penting dalam keluarga yang kadang dilupakan anak-anaknya. hahaha...kasihan... Bukan berarti ayah tidak disayangi anak-anaknya. Tapi sering kali sosok ibu lebih diperhatikan dan diidolakan. Mungkin karena ayah itu tegas dan galak, sedangkan ibu itu sabar dan penyayang. Jadi anak-anaknya lebih dekat dengan sosok ibu daripada ayah.

Ayahku itu tegas, keras, tidak banyak bicara, dan sangat konvensional. Tapi tiada hentinya aku mengagumi sosok papa. Papa begitu sayang padaku, begitu tanggungjawab pada anak-anaknya, dan begitu mempedulikan kami. Memang sih, aku tidak begitu dekat dengan Papa...tapi, papa selalu ada dihatiku...*hahaha...lebay^^

Papaku itu seorang guru (tapi sekarang sudah pensiun). Dulu, jaman mudanya juga berkecimbung dalam dunia bola. Dari kuliah sampai menikah, papa adalah anggota persepakbola jogja...PSIM namanya...Sayangnya, sejak papa terkena serangan jantung pada tahun 2005, papa sudah dilarang main bola dan merokok. So, papa mencoba untuk meninggalkan profesi ini.

Gaji guru mungkin tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kami. Maklum, dengan 4 orang anak yang seluruhnya masih sekolah, jumlah gaji papa dirasa kurang. Karena itulah Papa bekerja di berbagai tempat untuk mencari tambahan penghasilan. Papa tidak pinjam sana sini, papa lebih senang berusaha sendiri. Sampai-sampai tak ada waktu untuk dirinya sendiri, barang bersantai sejenak.

Mulai dari pagi papa mengajar olahraga, siangnya jadi guru pembimbing ektrakulikuler olahraga maupun bidang marching band, setelah itu jadi honorer untuk jaga ujian di salah satu kampus, malamnya jadi pembina di kegiatan marchingband. Begituuuuuu...setiap hari...

Perjuangan keras papa yang membuatku bangga dan sadar bahwa papa sangat sayang kami. Apalagi aku anak terakhir di keluarga ini. Mungkin bisa dibilang bahwa aku lebih banyak mendapat kasih sayang dari kedua orangtuaku. Aku masih dianggap gadis kecil mereka yang selalu mereka manja. Sampai sekarang, kalau papa pulang dari berpergian, papa selalu bawa oleh-oleh untukku, entah itu es krim, roti, pukis, donat atau makanan anak-anak yang lain. Itulah papa...Papa yang sangat aku sayang...

Sekarang...setelah Papa pensiun, papa memetik hasil perjuangannya dahulu. Di hari tuanya, kakak-kakakku sudah bisa membahagiakan papa dengan prestasinya dalam kerja juga dengan keluarga yang bahagia... Papa sudah senang sekarang. 

Satu saat nanti, aku juga akan memberi kebanggaan sama papa. Aku janji pa...


Sabar ya Pa... yang sehat ya Pa.... Kami semua sayang papa...kami semua ingin buat papa bangga...kami semua ingin yang terbaik untuk papa...

Love u Pa...^^